masih sangat jelas terekam di otakku, hari dimana aku menuliskan namaku dan SS di secarik kertas yang berjudul “SS Tujuan”. ragu – ragu? ya, sangat bimbang dan ragu-ragu antara iya dan tidak. SS yang akan ku tulis adalah SS yang notabene dikatakan seperti “perisai ke-2”. tetapi entah karena apa, terkadang aku sangat yakin menuliskan namaku disitu.
hari dimana aku mendapat sebuah undangan yang tergeletak di atas mejaku. “TM 1 PAS-Q V”. benar-benar namaku sudah terdaftar di dalamnya ya? saat itu aku masih sangat bimbang, panik (karena teman-temanku juga sama paniknya denganku) masih juga tidak percaya bahwa nantinya aku akan mengikuti serangkaian acara disitu. tapi sayangnya aku tidak dapat mengikuti TM 1 dikarenakan suatu urusan lain. kata teman-temanku (yang nantinya akan menjadi orang-orang luar biasa) bahwa TM 1 PAS-Q V sangat jauh dari label “perisai ke-2” itu. semua menjadi sangat bertolak belakang, mungkin karena ini baru permulaan tetapi bisa dibilang ini sangat menyenangkan. jika ditanya mengapa aku memilih masuk PAS-Q V, aku akan menjawab “ aku tidak tahu mengapa aku mengikutinya, aku hanya menikmatinya mulai hari ini sampai seterusnya”. alasan pendukung lain? karena mbak anti tentunya :D
TM 2, TM 3, TM 4 dan seterusnya … (maaf tidak bisa dijelaskan secara gamblang disini). hanya saja aku mulai merasa bahwa ini adalah hidupku, bagian dari hidupku yang tidak dapat terpisahkan dariku. karena menemukan orang-orang baru yang spektakuler, dan mulai menghabiskan waktu bersama mereka hampir setiap saat.
mulai tugas mencari tanda tangan, membuat buku yang sekreatif mungkin merupakan tugas yang cukup susah. masih ingat aku membuat bentuk bendera yang berkibar, bisa dibilang perlu pengorbanan yang cukup besar untuk membuatnya. sampai dibantu oleh ibuku. untuk mencari tanda tangan, aku selalu bersama agatha (orang yang menjadi alasan mengapa aku mengikuti paski dan benar-benar teman seperjuangan). mati-matian menghafalkan materi yang diberikan dan alhamdulillah aku bisa memenuhi jumlah tanda tangan yang diminta.
kemudian amanah mengadakan buka bersama PAS-Q V. disitulah mulai terlihat bahwa angkatan ku ini benar-benar luar biasa. mengadakan rapat, briefing, survey dan lain sebagainya yang membuat kami sadar bahwa kami adalah satu keluarga. satu kenangan indah adalah bahwa angkatanku berhasil mendatangkan “Cahyo Darodjati” (angkatan pertama PAS-Q V, sekaligus pendirinya) dan aku yang pertama kali berjabat tangan dengannya dan mempersilahkannya masuk. masih teringat betapa bahagianya aku saat itu. banyak kenangan pada saat buka bersama yang tidak akan terlupakan, dan disitulah kami mulai berpegangan, percaya satu sama lain yang pada saat itu aku mulai yakin bahwa kami akan terus membutuhkan satu sama lain.
setelah itu, aku benar-benar masih ingat bahwa aku selalu bersama mereka, angkatan ku dan kita mengurus segala sesuatunya. yang di tengah itu kita berusaha sekuat tenaga kita untuk menjadi seorang junior, berusaha menjadi Angkatan 17 PAS-Q V. latihan PBB setelah pulang sekolah, berkumpul membicarakan tugas-tugas kita selanjutnya yang meskipun jujur aku harus katakan itu berat tetapi ada kalian yang bersama-sama menjalaninya, ada kalian yang bisa meringankan beban satu sama lain (sampai-sampai kita mempunyai markas tempat kita berkumpul). dari situ aku mulai mengenal pribadi angkatan ku yang bermacam-macam, dan mereka semua itu HEBAT.
DIKLAT PAS-Q V
kata smalane : “seperti pena, bahkan jauh lebih parah”, “isinya dimarahi, disuruh ini itu, dsb”. dan kata calon angkatan 17 : “oh, ya?” dan kita sama sekali tidak menggubrisnya. ya, sama sekali tidak digubris dan kita dengan sangat semangat menyiapkan segala sesuatu untuk diklat. karena, di saat ada yang ragu, selalu ada yang meyakinkan bahwa kita pasti bisa melewatinya, dan karena kita sudah melewati ini semua, apakah kita harus menyerah karena isu dan omongan seperti itu? Tentu jawabannya TIDAK.
Kami, calon angkatan 17 PAS-Q V mengikuti diklat. (maaf tidak bias dijelaskan lebih lanjut).
hmm, ya aku sukses mengikuti diklat, aku dan angkatanku. menurutku, hasil terindah dari diklat ini adalah kenangannya dan apa yang dihasilkan. terbentuklah orang-orang ini, orang-orang yang pada akhirnya akan terus ada di hidupku selamanya, orang-orang yang aku kenal luar biasa hebatnya, yang tidak pantang menyerah, yang akan mejadi orang-orang sukses nantinya, yang pandai ber-argumen, yang kuat fisik dan mentalnya, yang penuh canda tawa, yang saling menghargai, yang terkadang egois, yang masih kekanak-kanakan, yang benar-benar tidak akan kulupakan seumur hidupku. :: lora dewi, rizky mardalita, pramita kusuma, hernalia martadila, nafilah aziziyah, himawan ramadhan, wicaksono indra, annisa pratama, adinda smaradhana, riztry bonita, rr. agatha rhana, ratih kumala, i made ary, hidayah, bima adhi, ni ketut, azwar tilameo, atiya nurrahmah, devita swadani, retno ayu, nia sovianita, nisful lail, ramadhana arwin, m. alif timur, rahmadiani widjayanti, akbar dharmawan, ainul firdatun ::
orang-orang ini yang selalu ada di hidupku sekarang, karena PAS-Q V benar-benar jadi bagian dari hidupku dan sama sekali tidak ada keraguan di dalamnya. tidak peduli apa yang dikatakan orang mengenai PAS-Q V karena yang tahu sebenarnya adalah anggota PAS-Q V. jadi aku sama sekali sudah tidak akan terpengaruh ucapan orang lain, karena ke 27 orang yang namanya kusebutkan di atas adalah yang membuatku benar-benar yakin.
kehidupan setelah menjadi Angkatan 17 PAS-Q V benar-benar luar biasa. latihan rutin setiap sabtu dan latihan untuk Upacara pada hari senin, benar-benar menyenangkan. tidak akan kulupakan bagaimana panggilan anak-anak terhadap ku “hee kecil”, “hee pendek” dsb, ketika aku melatih suara dengan ary yang notabene punya suara ala danton dan PU, ketika aku memberi perintah “luruskan” dengan kanan dan kiri ku adalah ary dan wicak (dan mereka meninju kepalaku), ketika aku melihat sovi atiya dan aya kala itu menjadi PT, ketika rani ary dan wicak latihan pengibaran bendera dengan harus naik dan turun panggung, ketika mendengar suara audit yang melengking karena kehabisan suara, ketika panik karena tiba-tiba melihat baju bima yang tiba-tiba tertarik keluar dan kenangan terakhir ketika melihat ary yang juga secara tiba-tiba tidak kuat mengikuti upacara.
mengikuti lomba PASKI juga sudah tidak asing bagi ku dan angkatanku. lomba pertama adalah KIBAR, yang menurutku tidak berjalan dengan sukses. kami sempat down. tetapi itulah kami, yang akan bangkit dan saling meyakinkan bahwa ini sudah berlalu dan kami akan memperbaikinya di kesempatan lain. ya, itulah kami. kemudian lomba PPI, yang kita masih belum juga sukses. dan sekali lagi, ya, kami bangkit. dan lomba SIAP yang alhamdulillah juara umum dan juara 1 squash. kenangannya? sangat teramat banyak.
tidak akan kulupakan bagaimana perjuangan pada saat KIBAR, sempat latihan di kala hujan, dituntut untuk membikin yel-yel dan bergoyang sok “aduhai”, pada hari-H tidak sukses, untuk pertama kalinya melihat wajah audit yang seperti setan.
perjuangan pada saat lomba PPI, ramai-ramai cari sepatu di praban, memakai harnet dan itu susah sekali, menjemur baju seragam di koridor SBI, dan lomba pada saat hujan. (kenangan pada saat PPI terlalu berharga untuk diceritakan, karena sangat sulit dikatakan)
di SIAP, tidak akan kulupakan bagaimana kita sempat putus asa karena belum siap, tetapi itulah kami, yang kemudian kembali dan bangkit, yang latihan tak kenal lelah, bahkan aku melihat tetesan keringat ketika wicak mengibarkan bendera, dan masih terdengar sampai sekarang teriak kegembiraan saat kami mendengar bahwa kami menjadi Juara Umum SIAP 2009, masih teringat senyum di wajah mbak mas kami ketika mengucapkan selamat dan kami mulai dihargai setelah itu.
ya, itulah aku, angkatan ku dan segala kenangan di dalamnya yang akan kamu rasakan ketika kamu di PAS-Q V. aku merasa, hanya disini aku dapat merasakan kebersamaan dan kekeluargaan yang luar biasa hebatnya. ketika aku merasakan bahwa aku pernah dalam 1 hari merasakan panas matahari yang benar-benar panas dan kami pada waktu itu latihan PBB, kemudian kami kehujanan, benar-benar kehujanan basah kuyup dan menggigil kedinginan (pada waktu lomba PPI), alas tikar yang tadinya kami gunakan untuk duduk, kami angkat dan kami berteduh di bawahnya sambil berjalan menuju ke smala. bahkan kami pernah menangis bersama, menangis karena kelelahan, menangis karena kami jenuh, menangis karena kami kehilangan beberapa orang yang seharusnya menjadi bagian dari angkatan kami, menangis karena sangat bahagia, pernah juga kami menangis di kala hujan. pernah kami push up bersama di kala hujan, di kala panas, dan itu semua kami lakukan bersama.
jujur, aku tidak akan menemukan keadaan seperti itu kalau tidak disini. Di PAS-Q V. banyak kenangan disini, pelajaran untuk hidup, pelajaran untuk bertahan, untuk menilai semua hal dari sisi positifnya, untuk loyal, untuk mencurahkan semu totalitas kalian disini, dan untuk menemukan orang-orang yang luar biasa hebat seperti yang aku punya sekarang :D